Selasa, 25 September 2012

Dia Menciptakannya Untukku


Sosok tubuh itu tampak
agak jauh, namun hati akan
selalu menautkan bulir-bulir rindu.
Lelaki biasa itu sesungguhnya sosok
yang begitu sederhana. Dirinya
hadir untuk mengisi rongga jiwa
yang dahaga hingga tiba pertemuan
yang ditentukan Sang Pemilik Cinta. 


Penuh harapan, menyulam pinta
keridho'an Sang Pencipta.
Sosok tegarnya memang tak pernah
ragu mencari rezeki walau hanya
sekadar sesuap nasi. Hatinya teguh,
bahkan ketika semburat merah
belum sempurna karena sang surya
masih meringkuk di peraduan. Demi
keluarga, jiwa serta raga rela
digadang dengan kerasnya
kehidupan. Meniti hari dan waktu,
dibelahnya langit serta samudra.
Berharap kelak dapat mengirim
kembang untuk yang disayang.
Masya Allah...
Sungguh teramat indah kehidupan
dua (mild) anak manusia yang saling
mencinta. Dan bukankah dengan
cinta itu telah menjadikan sepasang
manusia rela bersatu?

2 komentar:

  1. sudah lama nih ga nge blogger lagi.

    BalasHapus
  2. lama banget mas. dan buanyak sekali yang perlu ditulis di blogger. heheheh

    BalasHapus